Pelajar Islam NU Perlu Punya Visi Jauh ke Depan

Pemuda yang menjadi harapan tumpuan masa depan dituntut memiliki kemampuan, di samping itu mempunyai visi misi jauh ke depan. Hal itu dikemukakan Plt. Ketua PCNU Jepara, Ahmad Junaidi saat memberikan sambutan dalam Pelantikan dan Rakercab IPNU-IPPNU Cabang Jepara berlangsung di Pendopo Kabupaten, Ahad (14/9) pagi.

Menurutnya, pemuda harus meningkat dari yang sebelumnya. Junaidi, mengutip pendapat Yusuf Qardawi, mengatakan bahwa pemuda bagaikan matahari pukul 12 siang. Artinya, pemuda harus mempunyai semangat yang luar biasa.

Ia menegaskan, pelajar yang tergabung dalam bingkai Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) merupakan kader yang dikelola dengan baik. Sebab jika tidak mustahil salah satu banom NU itu menjadi tidak bermakna.

Kepada ratusan hadirin ia memaparkan, pemuda dalam sepak terjangnya dari waktu ke waktu adalah kader penggerak. “Ibrahim muda adalah misal tokoh penolak ideologi penyembah berhala,” Junaidi menyontohkan.

Nabi Isa muda, lanjutnya, juga merupakan penolak norma yang tidak sesuai dengan Islam. Begitu juga dengan kiprah pemuda tidak lepas perannya untuk merebut kemerdekaan.

Untuk itu sebagai pelajar NU harus mempunyai tiga visi. Pertama, Berani bermimpi. Kedua, percaya diri yang dilalui dengan proses; dan ketiga berani berbuat. Thomas Alfa Edison melakukan percobaan 14.000 kali pada objek yang sama.

Karenanya dengan menempa SDM pelajar NU harus tetap survive dan siap berkompetisi untuk menjadi pemimpin-pemimpin masa depan. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

KAMMI Balikpapan Punya Harapan Besar Bagi DPRD Balikpapan

Kesatuan Aksi Mahasisiwa Muslim Indonesia (KAMMI) Cabang Balikpapan, punya harapan besar bagi para anggota DPRD Balikpapan yang baru dilantik Senin (25/8) lalu, untuk kemajuan Kota Balikpapan khususnya sektor pembangunan. KAMMI juga menagih janji-janji para anggota DPRD itu waktu berkampanye atau pada saat pencalonan.

“Sebagai wujud cinta terhadap kemajuan Kota Balikpapan, berharap agar anggota DPRD Balikpapan yang baru ini dapat memajukan Kota Balikpapan ini. Kami berhak memberikan nasehat dan masukan kepada para wakil rakyat yang terpilih ini,” kata Ketua KAMMI Cabang Balikpapan, Surya Fribady, kepada Balikpapan Pos kemarin. 

Kata Surya, tak terasa persaingan itu kini telah usai, tentunya senang rasanya anggota DPRD itu bisa duduk di kursi legislatif periode 2014-2019.  “Kita sudah paham berapa banyak duit yang telah engkau (anggota DPRD) keluarkan untuk duduk di sana. Dan semoga bukan karena itu engkau akan bekerja demi mengembalikan duitmu dan menambah kekayaanmu, memuluskan proyek-proyek dan sekadar ingin menjadi tokoh yang disegani,” harapnya.

Surya juga berharap agar ara anggota DPRD ini meniru pola kepemimpinan Umar bin Khattab. Menjadi anggota legislatif lanjutnya, bukan perkara ringan, namun hal itu merupakan perkara berat, karena menyangkut kehidupan rakyat  yang dipimpinnya. Kata Surya, cukuplah kisah Umar bin Khattab sebagai contoh bagaimana ia sangat peduli terhadap rakyat yang dipimpinnya. Bahkan anak kambing  yang mati gara-gara jalan yang rusak saja sangat disesalinya. 

“Belum lagi kita saksikan ketika beliau (Umar Al Khattab) tidak pernah menggunakan fasilitas Negara untuk keperluan pribadi, bahkan beliau cenderung menggunakan haknya untuk kepentingan  orang banyak,” ungkapnya.

“Ingatlah wahai para anggota dewan, kalian adalah wakil rakyat, pembela rakyat, tempat kami rakyat kecil menitipkan satu pesan kesejahteraan dan keadilan. Jangan lupakan kami ketika anda sudah duduk nyaman di sana. Ingatlah kembali janji-janji manis Anda ketika kampanye, bacalah kembali kata-kata manis di spanduk, baliho yang Anda pasang  di jalan-jalan,” pesan Surya.

Surya juga yakin bahwa para anggota DPRD yang baru ini mampu menyelesaikan berbagai permasalahan di Kota Balikpapan ini seperti kemacetan lalulintas, masalah listrik padam dan air PDAM yang tidak mengalir, sementara masyarakat rutin membayar tagihan air dan listrik, pembangunan mega proyek, dan sebagainya.

 “Jika tidak segera diurai kemacetan lalulintas akan menjadi masalah bagi Kota Balikpapan dalam beberapa tahun ke depan,” ucapnya.

“Semoga para anggota dewan periode ini dapat membawa perubahan  yang  lebih baik buat Kota Balikpapan ke depan. Semoga kota  yang kemarin mendapatkan predikat kota paling layak huni se-Indonesia ini memang terbukti benar dan akan semakin maju ke depannya. Selamat berkarya, kami akan selalu mengawasimu,” pungkasnya. (tur)

http://www.balikpapanpos.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=134524

Pelajar Islam Mesti Ikuti Informasi Politik Pasca Pilpres

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) mengimbau kepada para pelajar untuk tetap mengikuti perkembangan informasi soal kondisi perpolitikan nasional pasca pilpres. Bagaimanapun, situasi politik masih tetap berlangsung dinamis dan membutuhkan partisipasi aktif publik untuk menentukan arah bangsa ke depan.

Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU Khairul Anam Haritsah, akrobat politik di parlemen saat ini menunjukkan adanya persaingan kepentingan antar fraksi partai. Isu revisi Undang-undang tentang MD3 (MPR, DPRRI, DPD, DPRD) adalah di antara bukti dari gambaran kondisi tersebut.

“Tarik-menarik Pilkada dilaksanakan secara langsung atau melalui DPRD dalam RUU Pilkada contoh kedinamisan politik pasca pilpres. Isu ini perlu adanya keterlibatan secara aktif karena menyangkut calon pemimpinnya,” ujarnya dalam diskusi publik bertema “Prospek Kualitas Demokrasi Pasca Pilpres 2014” di Jakarta, Jumat (12/9).

Anam mengatakan, Indonesia sedang mencari bentuk demokrasi yang sesuai dengan budaya dan kepribadian bangsa, termasuk dalam proses pemilihan kepala daerah setelah masa reformasi. Apapun bentuk itu, katanya, kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas, bukan semata kepentingan kelompok tertentu.

Hadir dalam diskusi tersebut salah satu pembina IPNU Marwan Ja’far, Hanta Yuda (pengamat politik yang juga Direktur Eks PolTracking), La ode Ida (Wakil Ketua DPD RI), dan Husni Tamrin dari Friedrich Naumann Stiftung (FNS).

Marwan pada kesempatan tersebut menilai bahwa pengalaman pemilu legislatif dan pemilu presiden beberapa waktu lalu mencerminkan gairah baru dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Keterlibatan yang demikian massif, menurutnya, adalah tanda bahwa masyarakat kian melek politik.

“Namun demikian masih ada ego dari para elite politik kita pasca pilpres ini yang menyebabkan komunikasi menjadi kurang maksimal,” tuturnya. (Mahbib Khoiron)

Ketum PB PMII: PMII Tidak Bisa Dipisahkan dari NU

Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) terpilih, Aminuddin Ma'ruf menegaskan, sebagai organisasi PMII tidak bisa dipisahkan dari Nahdatul Ulama (NU).

Hal itu disampaikan di depan para peserta orientasi calon Pengurus PB PMII 2014-2016, Rabu (27/8). "Selama saya terpilih sebagai mandataris kongres Jambi, tidak pernah sekalipun saya atas nama PB PMII menyatakan PMII bukan bagian dari NU," ujar Amin di depan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Adnan Anwar.

Menurutnya, informasi yang menyatakan bahwa dirinya pernah berpidato dan menyatakan atas nama PB PMII bukan bagian dari NU adalah salah besar. "Karena PMII dan NU tidak bisa dipisahkan," tandasnya.

Hal ini disambut baik oleh Wasekjend PBNU, Adnan Anwar yang memberikan pesan-pesan untuk perjalanan kepengurusan periode 2014-2016 ke depan.

"Kami bangga dengan awal kepengurusan kali ini, apalagi dengan peserta orientasi yang rapi dan para sahabatnya menggunakan peci sebagai simbol warga NU," tuturnya.

Tidak hanya sekadar simbol, ke depan para kader PMII juga harus memperkuat ideologinya agar bisa terus bertahan dan bisa berguna bagi bangsa dan negara sebagaimana warga-warga Nahdliyin di masa lalu.

"Sehingga perlu diperkuat dari segi al-fikratul an-nahdliyah (pemikiran ke-NU-an) dan juga al-harakatul an-nahdliyah (gerakan ke-NU-an) demi menyongsong masa. Karena kader 20 tahun ke depan harus dipersiapkan hari ini," terang Adnan.

Adnan pun menegaskan, sebagai bapak dari PMII, PBNU siap memfasilitasi apapun yang diperlukan untuk kebesaran anaknya. "Kami siap dan memang sudah mempersiapkan semua yang dibutuhkan PMII selama diperlukan," pungkasnya. (Nidhomatum MR/Mahbib)

Pelajar Islam dan Kapolda DIY Bahas Kenakalan Remaja

Pelajar Islam yang diwakili oleh Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dam PW Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Kapolda DIY tergerak membahas kenalan remaja.

Pertemua di kantor PWNU DIY, Jl. MT Haryono 54 Selasa (27/8) tersebut, Kapolda DIY menjelaskan tugas-tugas Kepolisian yang selama ini sering disalahpahami anak muda, utamanya mahasiswa.

Selain itu, Kapolda berjumlah lima orang tersebut memberikan motivasi kepada para pemuda NU agar tetap berjuang. “Kader-kader IPNU-IPPNU ke depan harus sukses dan menjadi orang besar, berjuang demi masyarakat, nusa, dan bangsa. NKRI merupakan salah satu perjuangan NU,” ungkap AKBP Ahmad Hanafi, perwakilan Kapolda.

Setelah memberikan penjelasan dan motivasi, diadakan sharing dengan audience pada pertemuan siang itu. Ahmad Fauzi, Ketua PW IPNU DIY, membidik masalah pentingnya pembinaan moral masyarakat.

Senada dengan apa yang disampaikan pria yang akrab disapa Uzi, Arin Mamlakah Kamila, Ketua PW IPPNU, juga menegaskan akan pentingnya pembinaan moral dalam rangka mengatasi kenakalan remaja saat ini.

Oleh karena itu, PW IPNU-IPPNU bermaksud menawarkan kerjasama dengan Kapolda DIY dalam melaksanakan kegiatan tersebut. “Kami sudah menawarkan MoU untuk mengatasi kenakalan remaja di DIY, dan pihak Kapolda juga sudah menerimanya. Sekarang tinggal tindak lanjutnya saja,” tandas Arin kepada NU Online.

Ketua Umum Korp PMII Putri (KOPRI) Pengurus Besar PMII Wakili Perempuan Indonesia di WEF

Ketua Umum Korp PMII Putri (KOPRI) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Irma Muthoharoh mewakili perempuan muda Indonesia pada acara APEC Women and The Economy Forum (WEF) yang dilaksanakan di Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali, 6-8 September 2013.

Pada acara yang dihadiri 21 negara dan 300 pimpinan organisasi se-Asia Pasifik tersebut, Irma Muthoharoh menjadi salah seorang narasumber. Selain dia, Anidya Bakrie (Presiden Direktur PT Bakri Telkom), Nanako Ishido (ICT Oriented Child NPO) Jepang, Du Jie (Direktur Internasional Women studies, China Women's studies Institut), Kathleen Matthews (Executive Vice President and Chief  Global Communications and public, Marriot International)

Di forum itu, Irma menjelaskan, terbukanya globalisasi ekonomi menyebabkan semakin mudah diperoleh barang impor yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia. Alih teknologi juga bisa terbuka sangat lebar, “Namun kondisi ini juga bisa berdampak buruk bagi masyarakat karena kita cenderung hanya dijadikan objek pasar,” katanya melalui pers rilis yang dikirim ke NU Online, Sabtu, (7/9).

Di Indonesia, data menunjukkan bahwa sebanyak 60 persen pelaku UKM adalah perempuan. UKM memiliki daya tahan yang kuat terhadap gejolak perekonomian. Atas dasar itulah peran dan kontribusi perempuan dalam pembangunan harus serius dengan memberikan akses yang lebih luas bagi perempuan. Hal ini perlu menjadi perhatian negara-negara di Asia Pasifik.

“Perlu perjuangan dan peranan bersama untuk membangun ketahanan ekonomi, khususnya ekonomi keluarga di tengah-tengah gejolak krisis negara maju, yang sedikit banyaknya akan berimbas pada tatanan kehidupan sehari-hari perempuan,” ujarnya.

Jika ekonomi perempuan kuat, akses pendidikan tinggi dan pekerjaan dengan posisi yang bagus akan mudah didapat perempuan.

Selain itu, ekonomi juga berdampak pada rentannya kasus kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga ataupun dalam dunia kerja.

“Sebagai Generasi muda kita harus siap dan tanggap gejolak ekonomi yang terjadi. Untuk itu negara harus cerdas mengambil kebijakan ekonomi sehingga tidak merugikan perempuan,” tambahnya. (Abdullah Alawi)

Kolom Pemuda di Website Dakwah Islam Balikpapan

Pada salah satu kolom website Publikasi dan Syi'ar Islam Balikpapan yang beralamat di www.madinatuliman.com terdapat rubrik khusus pemuda yaitu 'Suara Pemuda'. Kolom ini bisa dimanfaatkan oleh para pemuda / remaja Islam yang hobi menulis atau ingin menyuarakan opini dan sebagainya.

Selain itu, nampaknya website ini juga menerima kiriman-kiriman artikel keislaman dan infor-info kegiatan Islam. Ini pun dapat dimanfaatkan untuk syiar pemuda Islam. 

Sebagaimana tertera pada website tersebut, tulisan atau info dikirim ke redaksi@madinatuliman.com atau madinatuliman.com@gmail.com atau bisa via SMS di 089690 264 267. Semoga informasi ini bermanfaat.

Fanpage Dakwah Sekolah dan Kampus Balikpapan

Tentang

Dakwah adalah menyeru dan mengajak kepada kebaikan | Dakwah adalah Cinta | Dakwah adalah Cahaya | Dakwah adalah lemah lembut | Dakwah adalah tidak sekedar ucapan namun juga perbuatan | Dakwah adalah tugas kita semua.
 
Keterangan
 
Dunia dakwah adalah dunia cahaya dan lautan cahaya yang menerangi jiwa raga dan semesta dengan petunjuk risalah Rasulillah SAW. Gebyar dan gemerlapnya sebuah kota jika tidak dibarengi dengan petunjuk Risalah Rasulullah tidak akan membangun moral dan kemanusiaan. Maka risalah Rasulullah sebagi cahaya harus senantiasa di hadirkan seirama dengan status kemulyaan umat Rasulullah SAW sebagai (khoiro ummatin ukhrijat linnasi) umat terbaik yang dihadirkan oleh Allah ke muka bumi ini. Mulya karena mambawa cahaya mengantar cahaya kepada yang membutuhkanya. Dakwah dalam makna mengajak diri dan orang lain kepada kebaikan dan menjauhkan diri dan orang lain dari kemungkaran. Semua dari kita yang merasa umat Rasulullah SAW harus bias mengambil bagian dari tugas dakwah ini.. Siapapun kita, yang kaya, yang miskin, yang pandai dan yang bodoh selagi umat Rasulullah SAW ia harus ikut dalam program mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran.

PRINSIP DAKWAH

- Membangun keikhlasan kepada Allah dengan menitik beratkan kepada : A. Memahami dakwah sebagai jihad yang menuntut perjuangan dengan harta dan jiwa (biamwalihim waanfusihim). B. Berusaha untuk melibatkan diri sendiri dalam pengorbanan jiwa, raga dan harta sebelum orang lain. C. Berbanggalah jika ada orang lain yang telah berhasil dalam perjuaangan yang serupa dengan yang anda emban. D. Bantulah orang yang seperjuangan dengan anda agar berhasil, baik dengan doa, materi jika ada atau hanya sekedar ikut mempromosikan majelis, program dan perjuanganya.
- Jangan menunggu kaya dan pintar. Suatu ketertinggalan jika mau beramar ma'ruf nahi mungkar menunggu kaya atau pintar. Akan tetapi keinsyafan akan tugas inilah yang akan menghantar seseorang untuk bersemangat tinggi dalam berdakwah dan beramar ma'ruf nahi mungkar. Jika anda orang berilmu, lakukanlah tugas dakwah semampu anda tanpa menunda waktu sesaatpun. .Jika kemampuan Anda hanya dakwah kepada tetangga karena anda tidak mepunyai kendaraan, maka lakukanlah sesuai kemampuan anda sejauh kaki mampu melangkah. dan disaat anda di karuniai sepeda pergilah ketempat yang lebih jauh dan begitu seterusnya. Jika Anda orang kaya tetapi anda tidak berilmu, ambilah bagian dakwah anda sesuai dengan kemampuan anda. Anda memang tidak boleh berceramah atau memberi fatwa karena anda tidak berilmu. Akan tetapi anda bisa berdakwah dengan mengumpulkan orang sebanyak-banyaknya dengan harta anda dan setelah itu anda mendatangkan orang yang berilmu untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada orang yang anda kumpulkan. Jika anda tergolong orang yang tidak berilmu dan tidak berharta, itu bukan berarti anda tidak bisa menjadi juru dakwah dan kelompok umat terbaik. Anda bisa dengan tenaga anda datang kesana kemari mengajak orang lain agar memasuki Majelis ilmu para ulama di sekitar anda atau anda menjadi tukang sapu atau penjaga sebuah lembaga dakwah dan majlis taklim. Sungguh jika anda tulus dengan kinerja anda itu, anda bisa duduk bersama para ulama di akhirat nanti biarpun anda adalah orang yang tidak berilmu.


PENYAKIT DALAM DAKWAH

- Tawaduk bukan pada tempatnya. Artinya Ada seseorang yang telah memiliki bekal ilmu. Akan tetapi ia tidak segera bangkit ambil bagian dalam dakwah dengan alasan belum waktunya, masih ada yang lainnya, gak enak dengan yang sepuh dan sebagainya. Padahal urusan mencari kemulyaan seseorang harus berlomba dan merasa kalau dirinya adalah yang paling butuh kepada kebaikan tersebut. Di jelaskan oleh para Ulama (aliitsaru fittaqorrubi makruhun) mendahulukan orang lain dalam urusan ibadah adalah makruh. Dalam kebaikan seseorang harus fastabiqul khoirot, berlomba dalam kebaikan dengan senantiasa memperhatikan tatakrama.
- Tidak senang dengan adanya orang yang hendak muncul di dalam dunia dakwah. Ini adalah kedengkian yang amat berbahaya, tidak ada dengki yang lebih mengerikan dan membahayakan melebihi dari dengkinya orang yang terjun di dunia dakwah. Sehingga setiap kali ada orang yang hendak muncul di medan dakwah ini, orang–orang dengki itu berusaha menghalangi baik dengan omongan atau tingkah laku. Dua hal Inilah yang menjadikan para calon-calon pejuang baru merasa ragu atau bahkan takut untuk tampil. sehingga semakin hari media dakwah semakin jauh dari mereka. Dari sinilah kenapa sering kita ketemukan orang menuntut ilmu agama bertahun-tahun ternyata setelah pulang kegiatanya sangat jauh dari media dakwah. Wallahu a'lam bishshowab.


Ustadz Yahya Zainul Ma'arif Hafidzahullah

IPPNU Balikpapan Gelar Pengkaderan Pelajar Nahdlatul Ulama (NU)

Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC-IPPNU) Kota Balikpapan menggelar kegiatan pengkaderan MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota) selama dua hari di SMP Al-Hassan Gn Pasir Balikpapan Selatan. Kegiatan tersebut berlangsung dari 2 Februari - 3 Februari 2013.
Meski di gelar oleh Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Balikpapan, namun kegiatan tersebut tidak hanya di ikuti oleh para pelajar putri tapi juga di ikuti oleh para pelajar putra. Mereka banyak mendapat materi-materi seputar ke-NU-an secara khusus, ASWAJA (Ahlussunnah wal Jama'ah), sejarah adanya Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan lain sebagainya.
Ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Balikpapan, Caya, mengatakan bahwa diadakannya kegiatan pengkaderan tersebut agar para pelajar dapat mengenal Islam ala ASWAJA (Ahlussunnah wal Jama'ah, penj) dan organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Selain itu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mengarahkan pelajar putri agar terhindar dari pergaulan-pergaulan yang tidak baik seperti pergaulan bebas dan sebagainya. Mereka juga diharapkan dapat  belajar berorganisasi.
"Tidak hanya bersekolah, namun juga mulai belajar berorganisasi", jelas Ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Balikpapan. (*/cy/ar)
 
Source ; pcnubpp
 

LDK - ROHIS Balikpapan Copyright © 2012