Ketum PB PMII: PMII Tidak Bisa Dipisahkan dari NU

Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) terpilih, Aminuddin Ma'ruf menegaskan, sebagai organisasi PMII tidak bisa dipisahkan dari Nahdatul Ulama (NU).

Hal itu disampaikan di depan para peserta orientasi calon Pengurus PB PMII 2014-2016, Rabu (27/8). "Selama saya terpilih sebagai mandataris kongres Jambi, tidak pernah sekalipun saya atas nama PB PMII menyatakan PMII bukan bagian dari NU," ujar Amin di depan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Adnan Anwar.

Menurutnya, informasi yang menyatakan bahwa dirinya pernah berpidato dan menyatakan atas nama PB PMII bukan bagian dari NU adalah salah besar. "Karena PMII dan NU tidak bisa dipisahkan," tandasnya.

Hal ini disambut baik oleh Wasekjend PBNU, Adnan Anwar yang memberikan pesan-pesan untuk perjalanan kepengurusan periode 2014-2016 ke depan.

"Kami bangga dengan awal kepengurusan kali ini, apalagi dengan peserta orientasi yang rapi dan para sahabatnya menggunakan peci sebagai simbol warga NU," tuturnya.

Tidak hanya sekadar simbol, ke depan para kader PMII juga harus memperkuat ideologinya agar bisa terus bertahan dan bisa berguna bagi bangsa dan negara sebagaimana warga-warga Nahdliyin di masa lalu.

"Sehingga perlu diperkuat dari segi al-fikratul an-nahdliyah (pemikiran ke-NU-an) dan juga al-harakatul an-nahdliyah (gerakan ke-NU-an) demi menyongsong masa. Karena kader 20 tahun ke depan harus dipersiapkan hari ini," terang Adnan.

Adnan pun menegaskan, sebagai bapak dari PMII, PBNU siap memfasilitasi apapun yang diperlukan untuk kebesaran anaknya. "Kami siap dan memang sudah mempersiapkan semua yang dibutuhkan PMII selama diperlukan," pungkasnya. (Nidhomatum MR/Mahbib)
 

LDK - ROHIS Balikpapan Copyright © 2012